Selasa, 24 Juni 2008

Selamat datang di blog Saktian Arief NF

Rusaknya Mental Masyarakat Akibat Adanya Embel2 Pornografi Sebagai Pendaya Tarik Sebuah Website


Membicarakan tentang sex, sepertinya sangat tabu bagi banyak orang. Namun ini sangat perlu dibicarakan jika tujuannya adalah untuk kebaikan. Seks, lagi-lagi kata ini membuat telinga kita risih mendengarkan. Namun saya heran mungkin juga dengan Anda, hingga timbul pertanyaan “kenapa yang menjadi 3 top rate di internet salah satunya aalah tentang seks??” bahkan di situs2 dalam negeri juga sangat banyak ditemukan sesuatu yang porno. Banyak diantara situs2 tersebut menawarkan gambar, cerita porno, ataupun video yang secara bebas bisa diakses para internet user. Bahkan ada juga yang menjual dan free download.
Saya akui, sebuah website memang perlu bahkan harus memiliki traffic. Tanpa traffic boleh dikatakan sebuah web tidak mempunyai fungsi. Lebih2 web yang memang dirancang untuk kebutuhan e-commerce. E-commerceweb tanpa traffic, bagaikan took tanpa pembeli. Sangat disayangkan, hal2 pornolah yang sering digunakan para pemilik web sebagai daya tarik internet user agar trafficnya terus mengalir. Kita mungkin pernah atau sering menjumpai situs2 e-commerce yangmenawarkan sebuah produk buku atau HP misalnya, namun di dalamnya ada pornonya. Atau memang disengaja membuat domain nama web dengan ada unsur pornonya, dan didalamnya menjual produk2 elektronik dengan user disuguhi gambar2 porno.
Memang sangat efektif cara2 membuat full traffic web dengan strategi seperti itu. Akan tetapi sungguh besar dampaknya bagi internet user yang menikmati situs tersebut. rusaknya mental dan tatanan masyarakatlah yang menjadi taruhan itu semua. Akankah ini kita biarkan???
Perilaku veyourisme tersebut dapat menimbulkan penyimpangan2 yang lain seperti free sex, masturbasi, fethisme, sodomi, dll. Itu semua merupakan perilaku zina. Dalam Al-Qur’an surah Al A’raf ayat 32 yang artinya sebagai berikut :
32. Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.
Agama telah melarang, oleh karena itu jauhilah zina.
Lalu bagaimana dengan situs2 porno?? Siapakah yang salah dan harus bertanggungjawab atas itu semua?? Saya rasa salahlah keduanya, baik web owner maupun internet user. Saya bukanlah makhluk yang sempurna, yang selalu bisa menjaga diri dari hal2 seperti itu, namun saya berusaha semaksimal mungkin selalu berpegang teguh pada agama saya agar tidak terjerumus dalam kemaksiatan. Saya menulis disini secara otomatos menunjukkan bahwa saya memang pernah melihat situs porno tersebut, secara tidak sengaja. dan saya sering tertipu oleh spam yang mengaku sabagai forum diskusi online dan setelah saya kunjungi ternyata adalah situs porno. Saya sangat prihatin dengan hal2 sedemikian itu. Marilah kita bersama kembali ke jalan yang benar, kepada jalan kebaikan. Tidak aka ada yang melihat situs porno, jika tidak ada yang membuatnya. Tidak ada yang membuat situs porno, jika internet user tidak ada yang berminat. Semua saling timbale balik. Tinggal siapa yang akan SADAR lebih dulu??

Ditulis oleh Saktian Arief Noor Farikhin



zaktian_cool



Search Engine Optimization and SEO Tools



Tidak ada komentar: